Menjadi Manusia!

source: Bola.com

Seringkali dalam hidup kita menemukan bahwa orang-orang di sekitar menuntut kita untuk selalu sempurna. Harus bisa ini, harus bisa itu. Dan biasanya tidak cukup sampai disitu, ada kalimat susulan seperti, "Lihat si fulan, dia sudah bisa begini masa kamu gak bisa? ", "Kayak si fulanah dong, sekarang udah begini. Kamu kapan gitu juga? “.

Dan lain sebagainya.... 

Ya. Benar! Kita harus senantiasa meng-upgrade diri dan kemampuan kita agar tidak stuck di situ-situ aja.  Kita tidak boleh menjadi manusia yang cepat berpuas diri ataupun sombong dengan "secuil" pencapaian yang telah kita raih. Karena tanpa pertolongan ALLAH SWT, sesungguhnya kita ini hanyalah manusia bodoh, lemah! Dan benar. Kita juga harus belajar banyak dari perjuangan dan pencapaian orang lain. 

Kalimat-kalimat yang tersampaikan di awal tadi sebenarnya tidak salah. Tetapi, alangkah lebih "impactfull" nya jika kalimat tersebut dilontarkan oleh "Aku" kepada "Aku". Bukankah perbaikan seringkali harus dimulai dari diri sendiri? 

Saat kita mengatakan hal serupa kepada orang lain, mungkin niat kita baik ingin membuatnya lebih termotivasi atau berubah menjadi lebih baik, atau mungkin agar dia tidak jauh tertinggal dari yang lainnya. Namun sudahkah kita membaca kondisi orang tersebut saat kita lempar dengan pertanyaan-pertanyaan tadi? 

Beberapa orang mungkin ada yang merespon dengan biasa saja. Namun belum tentu demikian bagi beberapa orang lainnya. Ada yang jadi overthinking, termotivasi, bersemangat, kadang ada juga yang jadi sedih dan minder. Bukankah setiap orang punya waktunya masing-masing? 

Bahkan bunga yang tumbuh dalam satu tangkaipun tidak mekar secara bersamaan

Sesungguhnya masih banyak misteri yang belum terungkap! Dan misteri itu hanya bisa terpecahkan saat kita mencoba membuat "akal bersinergi dengan hati."  Kita tidak tau keadaan mentalnya saat itu sedang seperti apa. Kita tidak tau sudah seberapa jauh dia berusaha mengejar ketertinggalannya. Kita tidak pernah tau sudah seberapa keras dia berusaha untuk meminimalisir hal-hal yang "kata orang" itu adalah "kelemahannya". Dan kita tidak pernah tau sudah seberapa banyak orang yang mengatakan hal serupa kepadanya. 

Mungkin begitulah cara lingkungan memaksa untuk terus bertumbuh. Karena bertumbuh itu memang sakit. Apalagi harus berkembang dan berbuah!

Tugas kita bukan menjadi sempurna, melainkan selalu berusaha memberikan yang terbaik. 

Mari belajar untuk mengendalikan ekspektasi, mengapresiasi sekecil apapun usaha, pencapaian kita dan orang lain, daan mari saling menyemangati! Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran!

Saya bukan penasehat. Ini hanya tulisan refleksi. Pengalaman dan apa yang kita pikirkan bisa jadi berbeda. 

Terima kasih sudah mampir!

Wallahu a'lam

Komentar

  1. Masyaallah...sejatinya kita sedang berlomba dengan diri kita sendiri. Man jaddah wa jada !

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer