Ikhlas = Ringan?
Jika ikhlas diartikan sebagai "ringan", maka Nabi Ibrahim Alaihissalam tidak mungkin memejamkan matanya ketika akan menyembelih Nabi Ismail Alaihissalam. Padahal beliau bukanlah nabi yang patut dipertanyakan keikhlasannya. Semua dilakukan bukan lagi tergantung pada rasa suka dan tidak suka, tapi karena Allah swt yang memerintahkan. Dan lihatlah, hadiah dari keikhlasannya. Nabi Ismail tidak jadi disembelih, Allah swt menggantinya dengan domba.
"Jadikan cintaku padamu Ya Allah, berhenti di titik ketaatan, meloncati rasa suka dan tidak suka. Karena Aku tahu, menaatiMu dalam hal yang tidak aku sukai adalah kepayahan, perjuangan, dan gelimang pahala. Karena seringkali ketidaksukaanku, adalah bagian dari ketidaktahuanku."
Jadi, sudah belajar ikhlas hari ini?
(Catatan kecil yang terinspirasi dari Buku "Jalan Cinta Para Pejuang", Karya Salim A. Fillah)
Komentar
Posting Komentar